Minggu, 08 Juni 2008

andil IT dalam global warming

Pemanasan Global ternyata telah memaksa semua bidang industri untuk berpikir keras untuk mengusahakan penanganannya, tanpa terkecuali bidang Teknologi. Hal ini dikarenakan oleh parahnya dampak kerusakan yang ditimbulkannya bagi ekosistem dan kelangsungan kehidupan manusia secara luas.

Menurut penelitian Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC), sebuah lembaga internasional beranggotakan lebih dari 100 negara yang diprakarsai PBB, pada tahun 2005 telah terjadi peningkatan suhu di dunia sekitar 0,6 hingga 0,7 derajat, sedangkan di Asia lebih tinggi lagi, yaitu 10 derajat. Hal ini berdampak pada melelehnya Gleser (Gunung Es) di Himalaya dan Kutub Selatan serta berkurangnya ketersediaan air di daerah-daerah tropis sebanyak 20% hingga 30%. Melelehnya Gleser di Himalaya dan Kutub Selatan sendiri berdampak secara langsung pada peningkatan permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka pada tahun 2012 air laut akan mengalami kenaikan lagi sekitar 7 meter. Dengan begitu otomatis ekosistem dan kehidupan di daerah pesisir dan kepulauan akan terancam punah.

Sedangkan perubahan secara umum yang dirasakan dunia saat ini adalah semakin panjangnya musim panas dan semakin pendeknya musim hujan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup dunia secara luas.

Berangkat dari keprihatinan inilah berbagai bidang industri kini mau tidak mau harus memikirkan langkah penanganan pemanasan global ini. Dimulai dari pengurangan emisi gas buang dari sektor industri dan transportasi yang selama ini dituding sebagai salah satu kontributor utama pemanasan global, hingga penciptaan teknologi yang ramah lingkungan untuk berbagai produk mulai dari alat transportasi hingga berbagai perlengkapan elektronik dan komputer yang ramah lingkungan pun mulai dibuat.

Bidang industri Teknologi Informasi walaupun tidak terkait secara langsung pemanasan global seperti halnya bidang pertanian dan lingkungan hidup, namun harus mampu menghadirkan teknologi yang mendukung penanggulangan global warming atau pemanasan global ini. Hal ini disebabkan karena pada berbagai bidang usaha yang ada di dunia saat ini, teknologi informasi telah menjadi tulang punggung bergeraknya industri yang ada. Mulai dari mesin-mesin di pabrik yang mempergunakan mikrokomputer hingga proses komputasi di perkantoran yang juga mempergunakan komputer. Secara tidak langsung hal-hal tersebut di atas telah menunjukkan bahwa bidang IT telah banyak menyedot penggunaan energi dunia secara luas,

4 komentar:

R. Valniztan mengatakan...

Artikel yang bagus bams. Menurut lo, apakah andil IT ini bisa terlaksana untuk masa depan yang lebih baik?

Ekobudi mengatakan...

mulailah dari diri kita sendiri untuk menciptakan bumi yang sejuk kembali

- FiNa FiRdie - mengatakan...

Saya setuju dengan artikelnya. Tapi menurut saya, perlu ditambahkan bahwa Teknologi Informasi yang mendukung penaggulangan global warming membutuhkan investasi yang banyak. Tidak hanya investasi biaya, tetapi waktu dan pengetahuan.
Ini seperti budaya masyarakat yang sangat sulit untuk diubah.

Ridho mengatakan...

Global warming sulit-tuh untuk dikurangi, dicegah, atau bahkan distop. Sebenernya ini merupakan gejala alam yg sifatnya alami juga looh, namanya...
Global warming-cooling. Gejala alam ini merupakan siklus panjang(panasnya makin panjang, dinginnya biasa-biasa ajah...!)
Mendingan lihat dari Risk Management-nya dech... Global warming ini masuk ke kriteria (Risk Mitigasi) / mengantisipasi bagaimana menghadapinya trus lakukan Action...
Great... Bams...!!!
Selamatkan Dunia Kita...