Minggu, 08 Juni 2008

andil IT dalam global warming

Pemanasan Global ternyata telah memaksa semua bidang industri untuk berpikir keras untuk mengusahakan penanganannya, tanpa terkecuali bidang Teknologi. Hal ini dikarenakan oleh parahnya dampak kerusakan yang ditimbulkannya bagi ekosistem dan kelangsungan kehidupan manusia secara luas.

Menurut penelitian Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC), sebuah lembaga internasional beranggotakan lebih dari 100 negara yang diprakarsai PBB, pada tahun 2005 telah terjadi peningkatan suhu di dunia sekitar 0,6 hingga 0,7 derajat, sedangkan di Asia lebih tinggi lagi, yaitu 10 derajat. Hal ini berdampak pada melelehnya Gleser (Gunung Es) di Himalaya dan Kutub Selatan serta berkurangnya ketersediaan air di daerah-daerah tropis sebanyak 20% hingga 30%. Melelehnya Gleser di Himalaya dan Kutub Selatan sendiri berdampak secara langsung pada peningkatan permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka pada tahun 2012 air laut akan mengalami kenaikan lagi sekitar 7 meter. Dengan begitu otomatis ekosistem dan kehidupan di daerah pesisir dan kepulauan akan terancam punah.

Sedangkan perubahan secara umum yang dirasakan dunia saat ini adalah semakin panjangnya musim panas dan semakin pendeknya musim hujan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup dunia secara luas.

Berangkat dari keprihatinan inilah berbagai bidang industri kini mau tidak mau harus memikirkan langkah penanganan pemanasan global ini. Dimulai dari pengurangan emisi gas buang dari sektor industri dan transportasi yang selama ini dituding sebagai salah satu kontributor utama pemanasan global, hingga penciptaan teknologi yang ramah lingkungan untuk berbagai produk mulai dari alat transportasi hingga berbagai perlengkapan elektronik dan komputer yang ramah lingkungan pun mulai dibuat.

Bidang industri Teknologi Informasi walaupun tidak terkait secara langsung pemanasan global seperti halnya bidang pertanian dan lingkungan hidup, namun harus mampu menghadirkan teknologi yang mendukung penanggulangan global warming atau pemanasan global ini. Hal ini disebabkan karena pada berbagai bidang usaha yang ada di dunia saat ini, teknologi informasi telah menjadi tulang punggung bergeraknya industri yang ada. Mulai dari mesin-mesin di pabrik yang mempergunakan mikrokomputer hingga proses komputasi di perkantoran yang juga mempergunakan komputer. Secara tidak langsung hal-hal tersebut di atas telah menunjukkan bahwa bidang IT telah banyak menyedot penggunaan energi dunia secara luas,

Lonjakan Harga Minyak Dunia Berimbas Pada Dunia IT


Melambungnya harga minyak bumi akhir-akhir ini tentunya banyak menimbulkan kekhawatiran hampir di semua bidang industri, termasuk Teknologi Informasi. Teknologi Informasi sendiri merupakan salah satu bidang vital di dunia yang juga menjadi tulang punggung hampir semua bidang usaha yang ada. Betapa tidak, saat ini semua bidang usaha, mulai dari skala kecil di pedesaan maupun skala internasional di dunia mengandalkan Teknologi Informasi dalam pengembangan dan penanganan bisnisnya sehari-hari. Jadi kita semua pasti sepakat, bahwa kedua hal ini pasti akan saling berpengaruh pada perkembangannya. Disatu sisi minyak bumi merupakan kebutuhan yang tidak tertawar lagi yang menggerakkan semua sektor industri maupun kepentingan publik. Seperti yang kita tahu, olahan dari minyak bumi ini sangat beragam dan dipergunakan di semua lini kehidupan. Itulah mengapa banyak pihak yang berkepentingan atas komoditas ini, karena disamping nilainya yang menjanjikan, minyak bumi merupakan komoditas yang bernilai ekonomis sekaligus politis.

Seiring dengan kenaikan harga minyak bumi akhir-akhir ini, berbagai bidang usaha mulai menuai kepanikan, diantaranya bidang teknologi informasi. Walaupun menurut Menteri Keuangan Indonesia tidak perlu panik menghadapi hal ini dengan alasan akan berimbangnya pengeluaran yang disertai penerimaan yang juga akan meningkat dari ekspor minyak bumi. Namun seperti yang dikatakan oleh Presiden, sebaiknya kita tetap mewaspadai kenaikan harga minyak ini, terlebih kenaikan yang terjadi saat ini benar-benar di luar estimasi pemerintah. Estimasi pemerintah untuk harga minyak bumi ini sendiri untuk tahun anggaran ini hanya sekitar $60 dollar Amerika, sedangkan yang terjadi adalah harga komoditas ini sempat menembus angka $92 dollar Amerika, walaupun saat ini telah turun pada kisaran $80an dollar Amerika. Tapi hal tersebut bukan berarti harga minyak akan terus mengalami trend penurunan, karena seperti yang kita ketahui, para spekulan masih giat dengan aksi perdagangannya, ditambah sentimen pasar tentang kekhawatiran akan kurangnya supplay minyak bumi pada musim dingin ini, hingga melemahnya nilai tukar dollar Amerika sehingga banyak komoditas negara ini yang juga mengalami penurunan nilai. Dampak dari melemahnya dollar Amerika ini sendiri cukup signifikan terhadap salah satu proyek non profit OLPC (One Laptop Per Child), dimana harga produksi laptop yang semual hanya $100 dollar Amerika, melonjak menjadi hampir dua kali lipat pada kisaran $188 dollar Amerika. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga komponen dasar pembuatan seperti silikon dan nikel.

Kepanikan di bidang Teknologi Informasi di dalam negeri tak lepas karena masih sangat tergantungnya Indonesia pada supplay Teknologi Informasi dari luar negeri, baik itu yang berkaitan dengan software maupun hardware. Lalu bagaimana dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap bidang Teknologi Informasi secara global? Teknologi Informasi dunia bukan tidak mungkin akan terkena imbas dari melajunya harga minyak dunia saat ini, mengingat industri ini juga membutuhkan dukungan dari komoditas yang satu ini. Selain itu melemahnya perekonomian dunia oleh karena kenaikan harga minyak tentu akan mengurangi minat masyarakat terhadap perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Karena sebagaimanapun pentingnya teknologi informasi bagi masyarakat, pastilah masih bisa dikalahkan oleh masalah perut. Jika kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat sudah merosot, maka apresiasi dan minat mereka terhadap perkembangan Teknologi Informasi juga akan menurun. Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi bisnis di bidang ini. Padahal seperti yang kita ketahui, pasar negara-negara berkembang, terutama di Asia merupakan salah satu sasaran utama dari bisnis Teknologi Informasi ini, baik itu software maupun hardware. Banyak raksasa IT berjuang untuk dapat menguasai pasar ini. Namun jika perekonomian pasar ini melemah, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap daya serap masyarakat pada produk-produk IT tersebut. Jika sudah begitu, lalu akan dibawa ke mana perkembangan IT kita?

...Belajar SAP yuks...


SAP (Systeme, Andwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung) sebagai software ERP (Enterprise Resource Planning) dengan level integrasi proses yang tinggi, telah mencapai puncak kesuksesannya dewasa ini. Dengan lebih dari 44500 instalasi, di lebih dari 17500 customer, di 120 negara (data tahun 2002), SAP telah membuktikan dirinya mampu memenuhi kebutuhan konsumen ERP di seluruh dunia.

Pada awalnya, perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil biasa memanfaatkan beragam software dari vendor yang berbeda atau mengembangkan software-nya sendiri untuk memproses transaksi bisnis mereka. Tiap perusahaan biasanya memiliki pasukan IT yang lengkap, yang menulis program aplikasi bisnisnya dari nol, atau membuat interface yang kadangkala rumit agar data dari satu aplikasi bisa sampai ke aplikasi lainnya sebagai bagian dari rantai transaksi bisnis. Proses ini tentu saja memakan banyak biaya, waktu dan rentan kekeliruan.

SAP dikirim ke customernya dalam bentuk yang standar. Di jantung SAP ada ribuan tabel yang mengatur bagaimana transaksi dijalankan. Untuk menyesuaikan setting dalam tabel-tabel tersebut agar SAP berjalan sesuai kehendak customer maka dilakukan proses yang disebut customizing. Fungsi-fungsi yang ada meliputi keseluruhan proses suatu perusahaan: Financial Accounting (misalnya General Ledger, Account Receivable, Account Payable, dll), Controlling (Product Costing, Profitability Analysis, dll), Sales, Manufacturing, Material Planning, Purchasing, Payroll, dll. Kesemuanya sedemikian terintegrasi sehingga seringkali memusingkan user atau bahkan konsultannya… namun membersitkan tantangan yang menarik.

Ada banyak alasan mengapa sebuah perusahaan akhirnya memilih SAP. Ada alasan yang bagus seperti: mengganti infrastruktur IT lama yang sudah usang dan tidak efisien, memungkinkan adanya perubahan proses bisnis bersamaan dengan implementasi SAP, maupun untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam hal akurasi dan kecepatan. Namun ada juga alasan yang “tidak bagus” seperti misalnya gengsi industri (biasanya diwakili oleh pertanyaan “mengapa hanya kita perusahaan bluechip yang tidak memiliki SAP?”).

Tulisan ini dibuat secara sederhana dan ringan, mengkombinasikan aspek-aspek manajemen proyek dengan skenario SAP yang relevan. Tidak membahas secara keseluruhan bagaimana suatu proyek dikelola karena sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang sistem, namun juga tidak membahas sistem SAP secara keseluruhan karena SAP sendiri memiliki ratusan transaksi dan template untuk berbagai skenario bisnis yang berbeda. (butuh ribuan halaman untuk membahas semua kemungkinan skenario tersebut)


Skenario Bisnis Berbasis Proyek
Berbeda dengan skenario bisnis berbasis produk (mungkin akan dibicarakan dalam kesempatan lain) yang cenderung bersifat repetitive, diskrit dan cepat berubah-ubah, jenis bisnis ini biasanya ditandai dengan:
- Produknya berupa solusi lengkap sesuai kebutuhan customer dan konfigurasinya kompleks.
- Ada banyak tim kecil atau departemen yang terlibat mengerjakan bagiannya masing-masing seperti: engineering, construction, commissioning, installation, service, dan maintenance.
- Waktu penyelesaian biasanya dalam hitungan bulan atau tahun sehingga butuh monitoring yang komprehensif baik segi teknis maupun finansial.

Contoh:

Fase Persiapan Proyek
Sebuah perusahaan kontraktor mengikuti tender pembangunan suatu pabrik pengolahan bahan kimia berteknologi tinggi. Sejak sebelum kontrak ditandatangani, sudah ada proses bisnis yang berlangsung yaitu offering/penawaran. Seorang sales officer sebagai bagian dari tim tender akan membuat Quotation di SAP, berisi rincian dari mesin/peralatan apa saja yang akan dipasang, material yang dipakai, serta jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Keseluruhan item tersebut, termasuk jumlah dan harganya, adalah paket yang ditawarkan. Ketika ada revisi terhadap penawaran tersebut, sang sales officer juga merevisi quotation di SAP.

Begitu penawaran tersebut disetujui, kontrak ditandatangani, maka proses akan berlanjut. Tim yang lebih besar akan dibentuk, lintas divisi dan lintas fungsi. Akan ada project director, project manager, project engineer, project administrator, dan sebagainya dengan perannya masing-masing. Di SAP, pembagian peran juga dapat disesuaikan dengan tugas masing-masing, yang direpresentasikan lewat otorisasi yang berbeda untuk tiap transaksi.

Untuk mengelola proyek secara integral, seorang project manager akan membuat suatu Project Template (selanjutnya akan kita sebut Project saja) di SAP. Project ini dibentuk secara terstruktur berdasarkan tanggung jawab, lokasi, divisi pelaksana, tahapan, bagian, atau pembagian lainnya. WBS (Work Breakdown Structure) adalah istilah yang dipakai luas di SAP untuk mendefinisikan hal tersebut.

Bersamaan dengan itu, quotation tadi akan dikonversi menjadi suatu sales order. Sales order adalah paket final yang akan dijual ke customer, meskipun bisa saja masih ada perubahan. Paket tadi mungkin akan dipecah-pecah lagi dalam beberapa sales order agar terlihat tidak terlalu kompleks dan lebih mudah dikontrol. Sales order ini punya keterikatan dan menjadi bagian dari Project. Setiap perubahan di project dan sales order akan termonitor di bagian Financial Controlling maupun Profitability Analysis. Ingat selalu, SAP sangat terintegrasi!

Kemudian proses kembali berlanjut, kompleksitas proyek sudah dimulai. Project manager merumuskan perencanaan baik segi teknis maupun finansial (planned cost dan planned revenue). Harus ada material atau peralatan yang didatangkan. Seringkali jasa outsourcing juga diperlukan. Semua urutan pekerjaan harus disesuaikan pula dengan jadwal ketersediaan material. SAP memiliki fungsi Work Scheduling dan Availability Check untuk membuat penjadwalan menjadi up-to-date.

Fase Eksekusi Proyek
Proyek sekarang mencapai titik dimana harus ditentukan darimanakah material maupun tenaga yang dibutuhkan akan diambil. SAP memiliki fungsi Material Requirement Planning yang sangat membantu dalam mengelola kerumitan proses procurement yang dihadapi. Tiap satuan kebutuhan material didefinisikan sebagai Reservation dan selanjutnya menjadi Planned Order.

Sebagai kontraktor yang besar mungkin perusahaan tersebut memiliki unit manufakturnya sendiri, yang memproduksi sebagian besar material yang dibutuhkan. Jika demikian, akan tiba saatnya Planned Order tadi dikonversi menjadi Production Order. Kompleksitas semakin terasa karena proses manufaktur sendiri adalah sebuah proses yang tidak kalah kompleksnya dibanding proyek diatas. Fungsi Work Scheduling dan Availability Check juga berlangsung disini, sebab proses produksi juga membutuhkan barang dan jasa entah itu bisa dipenuhi oleh unit manufaktur lainnya, atau dibeli dari perusahaan lain. Untuk menjaga agar tulisan ini tetap sederhana, mari kita cukupkan pembahasan proses manufaktur sampai disini.

Baru saja kita bicara mengenai material yang diproduksi oleh perusahaan itu sendiri. Namun seringkali kebanyakan barang dan jasa untuk kebutuhan proyek harus dipenuhi oleh perusahaan/vendor lain karena: tidak adanya unit manufaktur internal untuk produk tertentu; atau waktu pengerjaan proyek yang mendesak sehingga sulit dipenuhi secara internal. Konsekuensinya, Reservation terhadap barang atau jasa tersebut harus dikonversi menjadi Purchase Requisition di SAP.

Agar dapat digunakan untuk melakukan pembelian ke vendor lain, suatu Purchase Requisition harus menjalani proses konfirmasi dan persetujuan baik dari pihak manajemen proyek maupun departemen logistik/purchasing. Hasilnya akan dikonversi menjadi Purchase Order yang merinci apa saja yang akan dibeli, jumlah, harga, jadwal pengiriman (Delivery Date), cara pembayaran (Terms of Payment), siapa yang bertanggung jawab terhadap proses pembelian, berikut vendor yang dituju.

Dalam proses procurement ini, begitu barang diterima, petugas logistik akan mencatatnya di SAP, yang dikenal sebagai proses Goods Receipt; lalu bagian administrasi/accounting akan memproses pembayarannya (Invoice Verification). Sekali lagi ingat, SAP sangat terintegrasi, posting apapun yang tercatat di satu bagian, akan tercatat pula di bagian lain! (ngomong-ngomong, level integrasi yang tinggi ini sebenarnya juga merupakan suatu keharusan dalam kaidah akuntansi dan audit.)

Fase Finalisasi Proyek
Dalam proyek yang sesungguhnya, baik pelaksanaan maupun penyediaan material dan jasa akan selalu berjalan paralel. Proses manajemen persediaan terkait erat dengan project cost, sementara penyelesaian proyek itu sendiri akan berimplikasi pada project revenue. Biasanya si kontraktor akan dibayar oleh customernya setelah proyek dianggap selesai. Namun ketika proyek itu sangat besar dan memakan waktu yang lama, biasanya akan ada kesepakatan bahwa si customer akan membayar berdasarkan tahap-tahap tertentu (milestone) yang telah dilewati.

Proses delivery material dan jasa ke suatu proyek maupun tahapan pembayarannya, dapat menggunakan sales order sebagai referensi. Seseorang yang bertanggung jawab terhadap sales order akan mengatur Billing Plan dalam sales order tersebut sebagai referensi bagi dikeluarkannya invoice ke customer.

Begitulah seterusnya proses di SAP berjalan seiring penyelesaian proyek hingga finalisasi. Dua hal yang menonjol dalam sistem seperti SAP ini: perubahan dimungkinkan untuk terjadi, namun SAP memiliki log table sehingga apa yang berubah, kapan dan oleh siapa akan selalu dapat dimonitor; kesalahan input/posting kebanyakan tidak dimungkinkan sama sekali untuk dihapus atau diubah, namun hanya dapat di-reverse untuk kemudian dilakukan re-input/re-posting menggunakan data yang benar, dimana data yang di-reverse maupun me-reverse tidak akan hilang dari table.

Akhirnya, satu contoh diatas telah memberikan gambaran bagaimana SAP menangani kebutuhan akan pengendalian proyek secara komprehensif. Mungkin tidak cukup lengkap dan mendalam, namun apapun yang bisa ditangkap dari skenario ringkas diatas mudah-mudahan bermanfaat bagi siapapun yang sedang mempertimbangkan implementasi SAP di perusahaannya. Juga bagi siapapun yang ingin mempelajari SAP, mudah-mudahan kabut yang mengitari sistem ini akan sedikit banyak tersibak.

Prolog
SAP secara fungsional terdiri atas modul-modul, sehingga ketika seseorang ingin menjadi konsultan ia harus mengetahui dari modul mana ia akan memulai:
- Financial and Controlling: berhubungan dengan general ledger, account payable, account receivable, profit center, cost center, cost element, profitability analysis, product costing, dll.
- Project System: berhubungan dengan project structure, planning, monitoring, dll.
- Sales and Distribution: berhubungan dengan customer maintenance, sales document, outbound delivery, billing, dll.
- Production Planning: berhubungan dengan bill of material, routing, material requirement planning, demand management, shop floor controlling, dll.
- Material Management: berhubungan dengan vendor maintenance, material maintenance, purchasing, invoice verification, dll.
- modul-modul lain seperti Plant Maintenance, Customer Service, Human Resource, Quality Management, dll.

Sistem SAP sendiri secara teknis ditangani oleh:
- Basis Administration: berhubungan dengan database & server maintenance, user authorization, dll.
- ABAP Development: berhubungan dengan programming, debugging, dll.

CRM(Customer Relathionship Management)


“Sudut pandang customer yang menyatakan bahwa mereka adalah asset yang berharga untuk di manage”

……… (Thomas Foster)
Keputusan bahwa anda menginginkan lifetime yang panjang dari semua klien” ………… (Richard Buckingham)
"Sukses yang panjang dari suatu organisasi dan nilai yang dikembangkan untuk pemegang saham mereka yang terletak pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan menopang hubungan yang murni dengan customer " ………… (James G. Barnes)


Menurut Foster ada 4 Tools yang harus digunakan didalam me-manage Customer Relationship :

  1. Complaint Resolution
    Ada 3 jenis hal yang di complaint yaitu : Regulatory, Pekerja, Customer. Komplain bisa digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan / masalah, menemukan solusi dari sebuah persoalan, dan mengimplementasikan perubahan didalam prosedure bisnis yang akan mencegah persoalan kembali terjadi. Kompensasi digunakan untuk memperbaiki kerugian yang dipikul customer sbg akibat servis yang buruk, produk gagal, ataupun seluruh ketidakpuasan pelanggan. Sebagai contoh adalah kebijakan pengembalian produk, diskon, pemberian sertifikat, dan pengembalian uang. Complaint resolution system harus didesign sehingga resolusi dapat disediakan dengan mudah.
  2. Feedback
    Feedback dapat disediakan / dikumpulkan melalui kuisoner, survey, permintaan panggilan telfon, dan observasi. Data yg didapatkan harus dianalisa untuk menentukan jenis hubungan kebutuhan customer yang harus disediakan oleh perusahaan. Data tersebut harus terus dimonitor untuk mengidentifikasi setiap perubahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan level bisnis dan tingkat kepuasan.
  3. Jaminan
    Garansi harus konsisten, tidak kondisional, mudah dijelaskan, mudah di pahami, komunikatif, simple, dan tidak susah diklaim.
  4. Tindakan koreksi
    Cara perusahaan bereaksi terhadap suatu persmasalahan melalui perubahan system atau beberapa solusi sehingga permasalahan tersebut tidak terjadi lagi. Untuk meyakinkan bahwa permasalahan tersebut telah dieliminasi, perusahaan harus mereview secara teratur terhadap berbagai komplain yang telah diterimanya.


Menurut James Barnes ada 4 Tools (4 R’s) yang harus digunakan didalam me-manage Customer Relationship :

  1. Customer Retention
    Merupakan biaya yang rendah untuk meningkatkan penghasilan. Menjaga customer yang sudah ada melalui penanaman image lebih murah dibandingkan mencari Customer baru. Mereka diusahakan sukarela percaya dg produk kita. Fokusnya pada long-term relationship
  2. Customer Relationship
    Mencoba untuk tahu yang dirasakan customer, dengan selalu menjaga komitmen dan komunikasi. Customer hanya menelfon anda sekali, setelah itu anda yang proaktif menelfon mereka.
  3. Customer Reverral
    Customer akan lebih mau mencoba produk suatu perusahaan apabila seseorang yang mereka kenal merekomendasikannya untuk mereka.
  4. Recovery
    Pegawai harus punya kemampuan untuk bereaksi meredakan konflik / persoalan yang telah terjadi dengan customer tanpa harus dibawa ke level manager, karena kemungkinan customer akan merasa dikecewakan yang membuat masalah kecil menjadi besar.


Internet merupakan sarana komunikasi yang sangat penting didalam meningkatkan customer relationship. Website perusahaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana penilaian, tapi juga sebagai sarana informasi untuk customer. Penggunaan internet mampu mengurangi biaya melalui pengurangan pemakaian kertas, tenaga kerja, dan waktu untuk memecahkan permasalahan atau menjawab pertanyaan yang terkadang butuh waktu yang lama dan usaha yang keras. Namun website perusahaan harus mudah digunakan untuk menghindari customer merasa frustrasi dengan sesuatu yang complicated. Kecepatan loading web juga harus dipertimbangkan, agar biaya acces internet oleh customer tidak terlalu mahal.

Materi Perkuliahan MIS


Sistem Informasi
Tugas yang pertama ini mengenal tentang penerapan sistem informasi, tugas yang saya kerjakan mengenai pemberitahuan bencana dengan aplikasi GIS, dalam hal ini jika ada bencana datang seperti angin topan maka dapat diberitahukan lebih cepat pada daerah terpencil.


Knowledge Management
Knowledge management yang saya tau ialah pemindahan informasi, cara atau keahlian seseorang yang ahli kedalam informasi yang dapat dipahami oleh siapapun. Tugas saya yaitu The Chevron Way, Chevron mempunyai cara untuk menyimpan data tentang sumur yang pertama kali mereka buat di area yang baru, data tersebut menjadi acuan untuk mengebor sumur berikutnya agar bisa lebih cepat dan menghemat biaya



E commerce dan Electronic data interchange (EDI) & E-Commerce

E-Commerce sudah sering kita dengar yaitu suatu aktifitas untuk transaksi online menggunakan internet sehingga dimana saja dan kapan saja kita bisa bertransaksi.

E-commerce types:
-Business to Consumer (B2C)
-Business to Business (B2B)

Benefit from e-commerce:
-Improve costumer service
-Improve relationship with supplier
-Increase economic return

Three constraints on e-commerce:
-High cost
-Security concern
-Immature or unavailable software

Sedangkan EDI ialah suatu sistem yang memudahkan perdagangan, melalui sistem ini penyalur dapat mengetahui kapan harus mengirim produknya.EDI adalah sebuah protokol komunikasi yang digunakan secara otomatis untuk pertukaran informasi bisnis secara elektronik antara perusahaan yang berbeda (B2B communication)
EDI pertama kali diluncurkan oleh kelompok kerja industri transportasi yang disebut TDCC (Transportation Data Coordinating Committee) pada tahun 1975, walau EDI pertama kali digunakan oleh industri ini akan tetapi penggunaannya cepat menyebar ke industri lainnya.

Tujuan EDI adalah untuk mengurangi transaksi secara pertemuan intensif para buruh dalam hal bisnis yang kompleks , seperti pekerjaan tulis menulis yang menghabiskan waktu mereka



Barcode

Melalui tugas mengenai barcode ini saya mendapat banyak manfaat, karena saya selain mengetahui lebih banyak mengenai barceode yang sering dan selalu saya jumpai diproduk yang dibeli disupermarket yaitu berupa susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah dan murah. Saya juga mengetahui cara membacanya, dan juga jenis-jenis barcode yang saya pikir sama saja. Jenis-jenis barcode satu dimensi itu antara lain : Code 39 (code 3 of 9) digunkan untuk inventory, asset tracking dan digunakan pada tanda pengenal identitas, Code 128 digunkan untuk shipping and warehouse management (pangaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang), Interleaved 2 of 5 digunkan untuk aplikasi industri dan laboratorium, UPC (Universal Product Code) digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil/eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk. Dimana ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca. Saya juga belajar membuat Barcode untuk pelabelan produk, dimana saya memcoba membuat barcode aksesoris gelang menggunakan barcode jenis UPC.



Bussiness Process
Business process adalah desain alur kerja dan proses dalam dan antar organisasi dalam perusahaan. Bussiness process ini bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan jika desain itu benar dan dilakukan improvement.

Short StoRy oF MIS

Tujuan Pembelajaran : Memahami Peran sistem informasi manajemen dan teknologi informasi manajemen dan teknologi informasi pada industry saat ini untuk menghadapai era globalisasi.

Silabus : Pengantar Sistem Informasi Manajemen. MIS/IT sebagai kumpulan kompetitif. IT and electronic commerce. Data base dan database manajemen. System Analysis and design. MIS dan hubungannya dengan RQM dan QS. CBIS –accounting Information system. Decision support system. Executive Information system. Marketing, Manufacturing information system. Financial, Human resource Information system.

Dosen Pengajar : Ir. M. Dachyar MSc

Buku ajar :

  • Mcleod, Management Information system, 10th edition, Precentice hall, 2003
  • Lucas, Information system concepts for management, McGrawHill, 1994 (referensi)

Manajemen Sistem Informasi atau biasa disingkat dengan MIS ini merupakan salah satu Mata kuliah pada semester 8 untuk kelas ekstensi Teknik Industri Universitas Indonesia.

Melalui kuliah ini, dosen mengajak mahasiswa untuk memahami tentang sistem informasi yang telah banyak diterapakan disegalabidangbaikituindustrimanufaktur/jasa.
Dosen mata kuliah ini adalah Bpk. Ir.M.Dachyar,Msc. Beliau selalu menyampaikan kuliah dengan cara yang menarik. Gaya bahasa yang khas, argumen-argumen nakal dan lelucon-lelucon sindiran yang segar dan kreatif menjadi daya tarik kami untuk mengikuti perkuliahan ini.

....hajimimashite.....

yap..ini adalah kali pertama saya memposting blog...so first of all i wanna say greets for u guyz yang sudah melihat-lihat blog saya yang alakadarnya namun jika lebih ditelaah secara detail dari segi materinya mungkin diharapkan dapat berguna bagi kalian semua...

Komentar serta saran sangat saya perlukan dalam menyempurnakan blog ini baik dari segi materi maupun penampilan blog...

Sekilas tentang sejarah berdirinya blog ini dikarenakan Bapak M. Dachyar yang telah menyadarkan saya selaku mahasiswa didiknya dalam mata kuliah Management Information Systems, mengenai betapa pentingnya memiliki blog untuk saling berbagi informasi satu sama lain.

Last but not least, semoga Blog ini bisa bermanfaat bagi para blogger